Sabtu, 19 November 2011

Pengenalan Electric part

Modul 3

Pengenalan Electric part

A. Pengertian electric part

B. Klasifikasi elctric part

1. Berdasarkan jenisnya

a. Mekanik,

Ø Saklar ON/OFF

Ø Push Bottom NO

Ø Push Bottom NC

Ø Push Bottom NO/NC

Ø Limit switch

Ø Proximity switch

Ø Selector switch

b. Electric

Ø MCB (Main Crcuit Breaker), jenisnya

· MCB 1 phase

· MCB 2 phase

· MCB 3 phase

· MCB 4 phase

Ø Relay

Jenis-jenis relay berdasarkan teganagan coil yang dipakai:

· Relay 6 VDC

· Relay 12 VDC

· Relay 24 VDC

· Relay 24VAC

· Relay 110 VAC

· Relay 220 VAC

Jenis-jenis relay berdasarkan jumlah switchingan:

· MY1 SPDT

· MY2 SPDT

· MY2 DPDT

· MY4 SPDT

· MY4 DPDT

· LY2 SPDT

· LY2 DPDT

· LY4 SPDT

· LY4 DPDT

Ø Timer, adalah part electrik yang berfungsi sebagai pewaktu yang bekerja berdasarkan hitung mundur.

Ø Counter, adalah part electrik yang berfungsi sebagai pecacah yang bekerja berdasarkan hitung mundur.

Ø Lamp, lamp dalam otomatisasi khususnya banyak difungsikan sebagai indator

(indiktor alarm, indikator proses, indikatir signal dan sebagainya).

c. Program/ parameter setting

Ø PLC, yaitu sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan serangkaian deretan relay yang banya kita jumpai pada sistem kontrol konvensional (note: tentang PLC sudah dibahas pada modul 1 dan 2)

Ø Servo Drive Motor, yaitu alat yang digunakan untuk mengontrol motor yang dikendalikannya.

Servo Drive Motor

Motor

Ø Encoder berfungsi sebagai inputan atau lebih tepatnya sebagai pemberi informasi berapa kecepatan putaran (rotary encoder) atau a kecepatan geser (linier encoder) sistem perhitungannya khususnya untuk yang rotary adalah sistem pulse. Dari yang 20 pulse/ putaran sampai 5000 pulse/putaran

Ø Digital Timer/Counter, bekerja berdasarkan pulse digital yang akan bergeser turun sampai batas timer 0. Setelah batas timer mencapai 0 maka secara otomatis timer aka kembali ke posisi settingan awal.

2. Berdasarkan aplikasinya

a. Part electrik sebagai input device

b. Sebagai processing device

c. Sebagai output device

C. Penjelasan electric part

1. Saklar (Switch)

Ø Tombol /Push bottom Normally Open (NO), yaitu tombol yang cara kerjanya dalam kondisi normal / tidak kita tekan maka tombol tersebut akan berstatus terbuka (tidak mengalirkan arus listrik), maka berstatus tertutup (tombol akan mengalirkan arus listrik).

Ø Tombol /Push bottom Normally Close(NC), yaitu kebalikan dari saklar Normally Open dalam kondisi normal / tidak kita tekan maka tombol tersebut akan berstatus tertutup (tombol akan mengalirkan arus listrik), dan ketika tombol tersebut kita tekan maka berstatus terbuka (tidak mengalirkan arus listrik).

Ø Tombol /Push bottom Normally Open dan Normally Close (NO/NC) yaitu Kombinasi antara kedua jenis Push Bottom, dan kita menggunakan salah satu atau keduanya secara berbarengan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Ø ON/OFF Switch, yaitu saklar yang berfungsi untung mengOnkan atau mengoffkan aliran arus listrik. Jenisnya ada 3 yaitu: push switch, toggle switch dan drag switch.

Ø Selector Switch, yaitu saklar yang berfungsi memilih jalur mana yang akan mengalirkan arus listrik. Jenisnya: rotary switch dan drag switch.

Ø Limit Switch, adalah saklar yang berfungsi sebagai switcing positiion berdasarkan batasan atau lingkup gerak. Limit switch biasanya digunakan pada peralatan mekanis/ bergerak yang berfungsi sebagai safety atau batas limit aman.

2. MCB, adalah part electrik yang berfungsi sebagai ON/OFF arus listrik dan sebagai pembatas arus listrik yang mengalir melalui MCB (sebagai overload), yaitu apabila arus yang mengalir melewati batas ambang yang diijinkan. Maka MCB akan lepas (memutuskan aliran listrik) atau dengan istilah tekhniknya nge-trip. (biasanya batas ambang sudah tertera pada name plate MCB)

3. Relay, adalah part electrik yang berfungsi sebagai switching arus listrik yang dikendalikan secara electrik melalui coil/ Kumparan elektromagnet. Dan keluaran status swiching NO atau NC sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Jenis-jenis relay berdasarkan jumlah switchingan:

· MY1 SPDT, Relay jenis Coil medium current dengan 1 switchingan, 1 masukan dan dua keluaran (1 NO dan 1 NC)

· MY2 SPDT, Relay single, phase jenis Coil medium current dengan 2 switcingan, 2 masukan dan empat keluaran (2 NO dan 2 NC)

· MY2 DPDT, Relay double phase, jenis Coil medium current dengan 2 switcingan, 2 masukan dan empat keluaran (2 NO dan 2 NC)

· MY4 SPDT, Relay single, phase jenis Coil medium current dengan 4 switcingan, 4 masukan dan delapan keluaran (4 NO dan 4 NC)

· MY4 DPDT, Relay double phase, jenis Coil medium current dengan 4 switcingan, 4 masukan dan delapan keluaran (4 NO dan 4 NC)

· LY2 SPDT, Relay single, phase jenis Coil low current dengan 2 switcingan, 2 masukan dan empat keluaran (2 NO dan 2 NC)

· LY2 DPDT, Relay double phase, jenis Coil low current dengan 2 switcingan, 2 masukan dan empat keluaran (2 NO dan 2 NC)

· LY4 SPDT, Relay single, phase jenis Coil low current dengan 4 switcingan, 4 masukan dan delapan keluaran (4 NO dan 4 NC)

· LY4 DPDT, Relay double phase, jenis Coil low current dengan 4 switcingan, 4 masukan dan delapan keluaran (4 NO dan 4 NC)

4. Timer, adalah part electrik yang berfungsi sebagai pewaktu yang bekerja berdasarkan hitung mundur, contohnya: apabila kita mengeset pewaktu 5 dettik maka ketika waktu mulai On, maka pewaktu akan mulai mengitung 5, 4, 3, 2, 1, 0. Jenis timer dibagi menjadi 2 yaitu:

· Timer manual, yaitu timer yang bekerja berdasarkan pulse elektomagnetik yang akan menggerakan motor atau toggle sehingga bit angka akan bergeser turun sampai batas timer 0. Setelah batas timer mencapai 0 maka secara otomatis timer aka kembali ke posisi settingan awal. Adapun tingkat tingkat kepresisian 100ms, 200 ms, 500ms, 1s, 5s dan range per 100ms, per 200 ms, per 500ms, per 1s, per 5s, per 1 menit, per 1 jam dan per10 jam.

· Timer Digital, yaitu timer yang bekerja berdasarkan pulse digital yang akan bergeser turun sampai batas timer 0. Setelah batas timer mencapai 0 maka secara otomatis timer aka kembali ke posisi settingan awal. Adapun tingkat tingkat kepresisian 100ms, 200 ms, 500ms, 1s, 5s dan range per 100ms, per 200 ms, per 500ms, per 1s, per 5s, per 1 menit, per 1 jam dan per10 jam. Batas jumlah pulse timer adalah 9999 untuk digital counter 4 digit dengan range 1 second.

5. Counter, adalah part electrik yang berfungsi sebagai pecacah yang bekerja berdasarkan hitung mundur, contohnya: apabila kita mengeset counter 5 maka ketika ada pulse input mka counter akan menggurangi set counternya (-1), dan ketika adan pulse berikutnya maka ia akan mengurangi lagi set counternya bagitu seterusnya hingga mencapai akangka 0 dan setelah mencapai angka 0 mka ia akan kembali ke setingan awal. Jenis counter dibagi menjadi 2 yaitu:

· Counter manual, adalah counter yang bekerja berdasarkan pulse elektomagnetik yang akan menggerakan motor atau toggle sehingga bit angka akan bergeser turun sampai batas counter 0. Setelah batas couter mencapai 0 maka secara otomatis counter akan kembali ke posisi settingan awal

· Counter digital, counter yang bekerja berdasarkan pulse digital yang akan bergeser turun sampai batas coubter 0. Setelah batas counter mencapai 0 maka secara otomatis counter akan kembali ke posisi settingan awal. Adapun range counter digital adalah 9999 untuk digital counter 4 digit.

6. Lamp, lamp dalam otomatisasi khususnya banyak difungsikan sebagai indator (indiktor alarm, indikator proses, indikator signal dan sebagainya).

7. Servo Drive Motor, yaitu alat yang digunakan untuk mengontrol motor yang dikendalikannya. Dan mengolah input data yang diterima dari luar (biasanya PLC atau encoder) untuk kemudian diolah sesuai dengan setting parameter yang sudah dibuat baru kemudian memerintahkan motor u tyk melakukan sesuatu. Satu lagi servo juga berfungsi melacak atau mengontrol apakah motor yang dikendalikannya sudah bekerja dengan benar atau malah ada masalah dengan motor.

8. Encoder berfungsi sebagai inputan atau lebih tepatnya sebagai pemberi informasi berapa kecepatan putaran (rotary encoder) atau a kecepatan geser (linier encoder) sistem perhitungannya khususnya untuk yang rotary adalah sistem pulse. Dari yang 20 pulse/ putaran sampai 5000 pulse/putaran

Misalnya: mesin potong kertas harus memotong kertas sepanjang 400mm, diameter diameter roler 200 mm, encoder 500 pulse maka dengan rumus

y …………………………………………….

.maka diperoleh hasil

= …………….…………….

Setingan Pulse encodernya adalah

…………………………………………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar